Minggu, 02 Oktober 2016

How to build a strong brand?

HELLO AGAIN GUYS! J
Setelah membahas apa itu marketing, sejarah marketing, hingga Marketing 3.0 ala Philip Kotler, tema marketing kali ini akan membahas bagaimana cara membangun brand yang kuat lewat marketing.
Barbara Kahn (seorang Professor Marketing di Wharton School) menyampaikan trik-trik jitunya tentang gimana caranya membangun sebuah brand yang dirangkum dalam artikel ini. Keep reading ya guys!
Kalau Philip Kotler membawakan marketing dengan jargon Marketing 3.0, Barbara Kahn punya jargon Marketing 101.

Hasil gambar untuk "MARKETING 101"

Marketing 101 ini merupakan dasar dari marketing dan berfokus pada gimana caranya membangun brand yang kuat.
Market itu kegiatan pertukaran antara seller dan buyer.
Nah, dari kegiatan tersebut ada yang dikenal seller’s market dan buyer’s market.
Seller’s market itu berarti si penjual mempunyai barang, jika pembeli ingin membelinya maka pembeli harus datang kepadanya. So, seller has all the power.
Sedangkan buyer’s market itu suatu market yang terjalin dengan berbagai kompetisi. Banyak produk yang tersedia sehingga yang punya power adalah si buyer.

Kegiatan marketing yang terjalin di seller’s market itu juga bisa disebut product focus market. Karena pembeli harus datang kepada penjual ketika hendak membeli barang, maka penjual juga harus menginovasi produknya dan mengurangi cost produk sehingga profit yang diperoleh datang dari banyaknya pembelian. Selling as much as you can!
So, pendapatan yang tinggi, cost yang rendah, dan more profit adalah goal dari product focused market.

Selain product focused market, ada juga customer focused market. Apalagi tuh?

 Hasil gambar untuk "customer focused marketing"

Customer focused marketing itu marketing yang berfokus pada gimana caranya memenuhi keinginan dan kebutuhan customer.
Lho terus apa yang customer inginkan? Siapa customer nya?

Penting untuk diingat kalau nggak bisa semua keinginan dan kebutuhan customer itu terpenuhi. Karena banyak sekali manusia di dunia ini dan keinginan mereka tidaklah selalu sama. Tidak ada orang yang bisa selalu, harus, dan bisa memenuhi kebutuhannya, lagian kesempurnaan hanya milik Tuhan kan? Hehehe.

 Hasil gambar untuk "hehe"

Oleh karena itu, di customer focused marketing harus dipilih dulu siapa target customer nya atau lakukan segmentasi customer agar proses deliver value produk penjual dapat tersampaikan ke customer, dan memenuhi keinginan customer. 

Hasil gambar untuk "how to deliver value to customer"

Asal keinginan dan kebutuhannya terpenuhi, customer sanggup untuk membayarnya meski dengan harga yang mahal. So, profit yang didapat di customer focused marketing bukanlah berdasarkan volume pembelian, namun dari gimana membuat value ke customer.

Karena penjual dapat memberikan apa yang diinginkan si pembeli, maka marketing tidak hanya soal transaksi melainkan sesuatu yang dapat membangun loyalitas customer. Ketika seorang penjual terus menerus berhasil menyampaikan value kepada customer, customer menjadi terpuaskan. Nah, loyalitas itulah merupakan ‘cost’ dari value yang tersampaikan.

Pada customer focused marketing, penjual juga bisa menawarkan produknya lebih dari satu untuk menambah profit si penjual. Hal tersebut bernama cross selling.
Misalnya di Mcdonald. Ketika pembeli membeli burger, kasir akan menawarkan produk makanan lain seperti kentang goreng atau soft drink.

Hasil gambar untuk "cross selling"

Marketplace
Adanya globalisasi, internet, teknologi, dan media sosial membawa dampak adanya perubahan marketplace. Marketplace saat ini tidak hanya dijalin oleh penjual dan pembeli, namun juga pembeli dengan pembeli lainnya.
Hal tersebut bisa membawa dampak yang baik dan dampak yang buruk.
Dampak yang baik bila antar pembeli saling curhat kalau service suatu perusahaan itu memuaskan. Nah, dampak buruknya itu bisa muncul kalau antar customer saling cerita berdasarkan pengalaman mereka berbelanja di suatu tempat mengalami kejadian yang tidak mengenakkan misalnya pelayanan kasir yang tidak ramah atau produk yang diperoleh ternyata tidak sesuai harapan. Pengalaman customer itu dapat mengnfluence customer lainnya.

 Hasil gambar untuk "gossiper"

Ketika terjadi peristiwa dimana customer kehilangan kepercayaan, maka penjual harus membangun kembali hubungan yang baik lewat discipline manner dan bersikap transparan terhadap customer untuk memperoleh kepercayaan customer.

Marketing Orientation
Berdasarkan segala sesuatu yang dipaparkan sebelumnya, dapat diketahui terdapat beberapa orientasi marketing, yaitu:
1. Product Orientation
-          ­Fokus pada produk dan inovasinya
-          Mengurangi cost produksi
-          Market share menentukan profit
    2.    Customer Orientation
-          Produk yang beragam sesuai keinginan customer
-          Mendeliver value ke customer dengan produk yang berkualitas
-          Loyalitas customer menentukan profit
    3.    Experiental Market
-          Berdasarkan pengalaman customer
-          Dapat terjadinya transformasi karena customer yang membuat value terhadap suatu perusahaan (dengan menceritakan pengalamannya kepada customer lain)
-          Antar customer yang saling bercerita baik secara langsung maupun social media dapat menentukan profit
    4.    Trust Orientation
-          Kepercayaan customer terhadap perusahaan terjalin secara berkelanjutan
-          Mengurangi cost dapat menentukan profit yang diperoleh

Principles of Marketing
Menurut Barbara Kahn, terdapat tiga prinsip dasar marketing, yaitu:

     1.     Principle of customer value
Jika seller ingin menyajikan sesuatu kepada customer, buatlah customer untuk membeli dan tawarkan value yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan customer.

     2.    Principle of differentiation
Seller harus memberikan apa yang diinginkan customer. Penawaran yang dilakukan seller harus terdiferensiasi atau beragam untuk memenuhi kebutuhan customer yang berbeda-beda.

     3.    Principle of segmentation, targeting, and positioning
Ketika seller memutuskan untuk memilih customer focused market, seller tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan semua orang (hanya segmen orang tertentu yang dijadikan target customer). Seller harus fokus memilih segmen customer mana yang ditarget agar brand si seller sesuai dan menjawab kebutuhan customer.

The Tools of marketing
Kemudian bagaimana caranya menyampaikan tiga prinsip tersebut kepada customer?
Caranya menggunakan tools yang dikenal dengan 4P, yaitu:
     1.     Product
Katakanlah ada 1 seller dan 1 buyer. Apa yang diberikan seller untuk ditukarkan kepada buyer adalah produk jualannya.
     2.    Price
Apa yang diberikan buyer kepada seller untuk memperoleh produk adalah uang yang sesuai dengan harga yang ditawarkan seller.
     3.    Promotion
Cara seller berkomunikasi dengan buyer mengenai keunggulan produk jualannya biasa disebut dengan kegiatan promosi. Promosi juga bisa dilakukan lewat iklan atau sales person.
     4.    Place
Bagaimana seller bertemu dengan customer ditentukan oleh tempatnya. Bisa bertemu lewat toko secara langsung atau hanya bertemu di dunia maya (online).

Hasil gambar untuk "4p marketing" 

Sebagai tambahan..
Marketing tidak melulu mengejar profit lho, gaes..
Marketing bisa juga dilakukan pada kegiatan non profit seperti aksi penggalangan donor darah. Jika mau dikupas apa saja tools of marketing atau 4P yang ada di aksi donor darah, hayuk boleh aja..

Hasil gambar untuk "donor darah"
Produknya apa emang? Darah si pendonor?
Hmm.. darah si pendonor itu lebih tepat dikatakan sebagai price. Karena darah itu apa yang diberikan oleh si pendonor kepada si penggalang aksi donor darah.
Trus apa produknya dong?
Secara mudahnya, yang disebut ‘produk’ adalah suatu tanda atau penghargaan kepada pendonor kalau pendonor tersebut sudah mendonorkan darahnya. Bisa lewat sticker, makanan dan minuman sehat, atau bukti tertulis kalau pendonor sudah mendonorkan darahnya untuk berbagi dengan orang lain sebanyak berapa kali.

Ohh gitu.. terus mana ada kegiatan promosi untuk donor darah?
Ada dong. Petugas donor darah pastinya bilang pentingnya untuk berbagi dengan sesama, terus mereka juga bilang kalau donor darah itu juga baik untuk kesehatan. Nah itu tuh promosinya.

Tempatnya?
Biasanya pendonor bisa langsung datang ke tempat donor darah, saat ini juga banyak aksi donor darah dengan ‘jemput bola’ pendonor pakai mobil kan?

Ternyata marketing juga bisa kan untuk kegiatan non profit? Hehehe.

Kesimpulan...
Cara membangun sebuah brand marketing yang kuat pada intinya adalah cara si seller menyampaikan value kepada customer yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan customer. Penyampaian value yang ditawarkan harus menyasar tepat ke customer yang tepat pula, oleh karena itu segmentasi dan penargetan customer penting adanya.
Jangan lupa seller juga harus menyiapkan strategi jitu dengan ‘alat-alat’ marketing yaitu 4P. Mau seperti apa produknya, harga yang ditawarkan, berkomunikasi dengan customer lewat offline atau online, dan sarana promosi apa yang sesuai dengan produk yang ditawarkan.

Hasil gambar untuk "minion"

0 komentar:

Posting Komentar