Seorang ahli di bidang sustainable bernama Leyla Acaroglu dalam video harian yang ditayangkan oleh Ted Talks berbicara mengenai penggunaan kertas dan plastik, serta sistem manusia saat ini yang dihubungkan dengan bidang sustainable.
Bayangkan kamu berada di supermarket
membeli makanan dan kamu diberikan pilihan mau pakai plastik atau tas belanja
dari kertas.
Mana yang kamu pilih sebagai bahan yang baik untuk lingkungan?

Sebagian besar orang memilih tas
belanja yang terbuat dari kertas.

Tas belanja dari kertas dipilih karena sifatnya
yang biodegradable, dapat digunakan
kembali, dan dapat didaur ulang. Tas belanja yang terbuat dari plastik sering
dipandang buruk dan dapat merusak lingkungan. Namun pada kenyataannya banyak
orang tidak memikirkan hal seperti ini.
Pada kenyataan yang terjadi saat ini,
ketika kita dihadapkan pada pilihan yang kompleks, manusia lebih cenderung
memilih solusi yang simple atau
praktis.
Leyla juga bekerja di bidang desain dimana seringkali customer meminta penggunaan bahan atau
material desain yang ramah lingkungan. Menurut Leyla, material yang ramah
lingkungan tersebut cukup kompleks, perlu dibahas dengan seksama karena ketika
suatu hal berhubungan dengan lingkungan maka sangat penting untuk dibahas
bagaimana material tersebut agar tidak memberikan dampak buruk terhadap
lingkungan. Manusia harus memperlakukan lingkungan dengan baik sesuai dengan environmental folklore. Environmental folklore
sangatlah penting karena manusia berusaha untuk melakukan yang terbaik
untuk lingkungan. Tetapi bagaimana caranya tahu bahwa kita telah mengurangi
dampak lingkungan dengan aksi kita sebagai manusia dan masyarakat yang
mempunyai lingkungan yang alami
Segala sesuatu hal mengenai environmental folklore itu berdasarkan
pengalaman kita dan segala sesuatu hal yang kita dengar dari orang lain.
Manusia hidup pada suatu sistem yang cukup kompleks. Sistem kehidupan manusia
meliputi bagaimana manusia berkomunikasi dan berelasi dengan masyarakat. Selain
itu manusia mempunyai sistem industri yang menopang ekonomi masyarakat dan
bermanfaat untuk mengoperasikan berbagai sistem industri. Kemudian sistem
ekosistem juga mempengaruhi sistem kehidupan manusia. Oleh karena itu, setiap
pilihan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dapat memberikan dampak pada
sistem-sistem yang ada. Oleh karena itu manusia penting untuk menganut sistem sustainability terhadap sistem-sistem
yang kompleks tersebut dan membuat pilihan terbaik bagi lingkungan. Apa yang
harus dilakukan oleh manusia akan hal tersebut adalah learn to do more with less.

Populasi manusia terus bertambah dan
semua orang menyukai mobile phone terutama
dalam zaman ini. Oleh karena itu saat ini manusia membutuhkan sesuatu yang
inovatif untuk mengatasi masalah lingkungan.
Sesuatu yang inovatif tersebut bernama
life cycle thinking. Segala sesuatu
yang dibuat tergantung seperti apa stage
life cycle nya. Life cycle bertujuan
untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem mempengaruhi lingkungan. Dimulai
dari ekstraksi bahan baku, kemudian manufacturing,
manusia melihat segala sesuatu yang berhubungan dengan packaging dan transportasi, penggunaan produk, dan pada tiap stage life cycle hal yang penting adalah
interaksi dengan lingkungan, dan memonitor bagaimana interaksi dapat
mempengaruhi sistem dan service yang
kehidupan di bumi menjadi lebih baik.
Berbicara mengenai sustainability, maka segala sesuatunya
benda yang terlibat sebaiknya bersifat biodegradable
(mudah terurai dengan alami). Biodegradability
merupakan suatu properti material dan bukan definisi keuntungan dari
lingkungan.
Ketika sesuatu itu alami adanya
seperti sesuatu dari selulosa seperti roti, sisa makanan, kertas dan segala
sesuatu yang alami dapat terdegradasi secara alami di alam juga.
Sebagian besar sesuatu yang alami
tidak selalu berakhir di alam. Dan yang terutama, sisa atau waste dari produksi sering berakhir di landfill atau tempat pembuangan. Tempat
pembuangan merupakan lingkungan yang berbeda. Pada tempat pembuangan, molekul
karbon terdegradasi pada berbagai macam cara karena tempat pembuangan bersifat
anaerobik. Pembuangan tersebut tidak memperoleh oksigen, tersusun dengan
padatnya dan bersuhu panas.

Molekul tersebut dapat berubah menjadi
metana dan metana itu 25 kali lebih berpotensi menjadi gas rumah kaca daripada
gas karbon dioksida. Sebagai contoh, sayuran seperti selada dan produk lainnya
yang terbuat dari material biodegradable jika
berakhir di tempat pembuangan sampah dapat menyebabkan terjadinya perubahan
iklim. Fasilitas-fasilitas yang ada saat ini yang dapat menangkap metana dan
membuat suatu power seperti kekuatan
bahan bakar. Manusia harus dapat mengidentifikasi bagaimana manusia dapat mulai
untuk mengungkit hal seperti ini dan memulai untuk mendesain sistem yang dapat
mengatasi masalah lingkungan. Karena saat ini, banyak sekali orang yang memang
melarang penggunaan plastik dan apa yang terjadi di tempat pembuangan sama
seperti sebelumnya maka dampak buruk terhadap lingkungan menjadi dua kali lebih
besar.
Di dunia saat ini sering terjadi fenomena
yang mengakibatkan ketidakstabilan suatu sistem. Fenomena yang terjadi adalah
tingginya perilaku konsumsi yang ditunjukkan oleh masyarakat saat ini.
Tingginya perilaku konsumsi manusia telah
menyebabkan berbagai waste yang
dapat mencemari lingkungan. Kemudian
perilaku konsumsi manusia yang tinggi
juga berdampak pada penggunaan energi yang semakin bertambah. Sebagai contoh pada produk kulkas.
Adanya kulkas dapat memungkinkan manusia menjadi lebih konsumtif pada pembelian makanan. Orang-orang lebih cenderung membeli
makanan sebanyak mungkin, padahal
belum tentu makanan tersebut dapat habiskan. Orang-orang beranggapan bahwa dengan adanya kulkas
maka makanan menjadi lebih awet sehingga dapat mengurangi adanya sisa makanan. Kenyataan di US, sebanyak 40% makanan yang dibeli sering
terbuang sia-sia karena hanya menjadi sisa makanan. Sebagian dari masyarakat di
dunia yang memproduksi makanan terbuang dengan sia-sia. Seperti itulah fakta
yang terjadi di United States.
Di
United Kingdom menyatakan bahwa masalah kedua pada lingkungan adalah waste dari soggy lettuces. Masyarakat
menyukai dan meminati fasilitas kulkas yang menawarkan crisper drawers, akan tetapi hal tersebut masih menyebabkan sayur
yang disimpan menjadi layu, sehingga sayur tersebut pada akhirnya akan dibuang
dan menyebabkan waste yaitu sisa sayuran.
Bayangkan bila banyak sayur yang dibuang maka sama dengan manusia menyia-nyiakan nutrisi yang ada, pupuk, cahaya matahari,
dan air yang semuanya berfungsi
untuk proses penanaman sayur. Hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya sistem kehidupan yang
tidak sustainable pada life cycle atau siklus kehidupan
lingkungan.
Peristiwa
selanjutnya yang terjadi di United Kingdom adalah penggunaan teko
listrik untuk teh yang berlebihan. Sebanyak 97% warga di UK menggunakan teko tersebut
sehingga teko listrik tersebut sangat populer adanya.

Penggunaan teko listrik diketahui tidak efisien adanya. Hal tersebut disebabkan karena sebanyak
65% orang di UK memakai teko listrik dengan cara diisi hingga penuh untuk merebus air
padahal mereka hanya perlu untuk segelas air
teh
saja. Air yang
berlebih tersebut menghabiskan energi listrik yang diketahui bahwa energi
tersebut dapat menjadi energi untuk penerangan di Inggris pada malam hari.
Apabila
banyak orang berbuat seperti peristiwa tersebut, maka berapa banyak energi yang terbuang sia-sia
dari teko listrik?
Electronic
waste juga merupakan salah satu isu penting
berikutnya yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Electronic waste yang menumpuk sering disebabkan
banyak orang ingin mengganti barang elektroniknya
yang lama dengan barang elektronik terbaru.

Padahal
barang elektronik lama tersebut masih dapat dipakai. Hal tersebut juga dapat
menyebabkan suatu sistem menjadi tidak sustainable.
Sebagai contoh nyata, suatu komunitas di Ghana mendapatkan 50 juta tumpukan electronic waste. Mereka membakar electronic waste tersebut di
udara terbuka untuk menemukan emas
dan barang berharga lainnya.
Melihat
kenyataan-kenyataan di atas, dapat diketahui bahwa konsumsi merupakan masalah
terbesar terhadap lingkungan dan desain suatu produk yang inovatif dapat
menjadi solusi akan hal tersebut. Saat ini produk inovatif banyak bermunculan
dimana-mana. Setiap orang bisa mulai untuk berinovasi dengan sustainability sebagai parameternya atau
sebagai kriteria solusi produk yang baik dan ramah terhadap lingkungan.
Jika kita mempunyai
kertas atau plastik, maka kertas merupakan pilihan terburuk karena kertas
mempunyai berat 4-10 kali daripada plastik dan dapat dibandingkan bahwa 1
kilogram plastik dengan 1 kilogram kertas maka berat kertas lebih ringan. Namun
secara fungsional plastik atau kertas
untuk menampung barang belanjaan itu tidak selalu melihat mana material yang
terbaik. Plastik sebagai penampung barang belanjaan hanya membutuhkan jumlah
plastik yang sedikit daripada sekilo kertas sebagai tas belanja. Oleh karena
itu fungsi suatu material mendefinisikan dampak lingkungan yang terjadi.
Sebagai manusia yang
hidup di era zaman ini, manusia harus dapat bersikap bijak terhadap material
yang akan digunakan dan bijak bagaimana material tersebut berdampak terhadap
lingkungan dan masa depan manusia. Material baik yang terbuat dari plastik
maupun kertas tidak akan berdampak buruk terhadap lingkungan apabila manusia
dapat menggunakannya dengan benar.
0 komentar:
Posting Komentar