Rabu, 14 September 2016

Marketing 3.0

Marketing 3.0, tentang apakah itu?

Hasil gambar untuk marketing 3.0

Banyak perusahaan menggunakan marketing 1.0, sebagian melakukan marketing 2.0, dan beberapa sekarang melakukan marketing 3.0.Tidak ada marketing yang bisa melompat langsung dari 1.0 menuju 3.0. Semua harus dilakukan secara bertahap.

Marketing 1.0 adalah marketing untuk menarik pikiran customer dimanapun perusahaan dapat menemukan customer.

Marketing 2.0 adalah marketing yang menarik customer dengan mengetahui berbagai hal mengenai customer yang dituju serta mencoba untuk dekat dan melayani customer dengan baik.

Marketing 3.0 adalah marketing untuk mengetahui bahwa customer tu lebih dari sekadar seseorang yang tertarik pada produk yang ditawarkan.
Kunci dari marketing 3.0 adalah membentuk manusia sebagai pusat dari marketing.
Cara perusahaan dalam melaksanakan market nya yaitu secara terpadu menyatukan visi, misi, dan nilai dari masing-masing stakeholders.
Implementasi marketing 3.0 ini dengan menyelesaikan isu global seperti kemiskinan dan lingkungan.
Pada intinya, marketing 1.0 berpusat pada produk (product centric), marketing 2.0 berpusat pada konsumen (consumer centric), dan marketing 3.0 berpusat pada manusia.

Hasil gambar untuk marketing 3.0

Basic Marketing
1. Positioning
Positioning adalah mempersilahkan konsumen mengetahui bagaimana perbedaan suatu perusahaan dengan kompetitornya dalam menawarkan barang.

2. Segmentation
Segementation adalah kebenaran bahwa perusahaan tidak bisa melayani semua orang dengan tingkat kepuasan yang sama. Contohnya pada Mcdonalds yang mempunyai brand journalism yaitu QSCV (Quality Service Cleanliness Value).

Hasil gambar untuk mcdonald

Yang harus mereka tekankan adalah cara untuk membedakan bagaimana cara meraih konsumen remaja, ibu-ibu, anak-anak, kalangan lansia, dan lain-lain. Mcdonalds mempunyai pesan yang konsisten pada QSCV pada tiap segmen market.

Perbedaan pada marketing 2.0 dan 3.0 adalah menambah dimensi-dimensi tersebut dari perhatian masyarakat dan dunia.

Marketing Mix
Saat ini konsep marketing product sering berdasarkan 4P (Product, Price, Place, Promotion)
Pada marketing di masa depan, 4P tersebut disertai dengan cocreation pada perusahaan. Cocreation mendeskripsikan pendekatan baru akan suatu inovasi. Terdapat cara baru dalam membuat produk dan perusahaan dapat berkolaborasi dengan konsumen, supplier, dan partner kerja untuk membuat inovasi terbaru.
Hasil gambar untuk cocreation
Marketing 3.0 mempunyai cakupan yang luas, tidak hanya apa yang perusahaan lakukan pada customer, perusahaan juga mempunyai market untuk karyawan, perusahaan mempunyai market untuk distributor dan supplier karena  perusahaan harus dapat yang berpartner dengan karyawan terbaik, supplier terbaik, serta distributor terbaik pula. Perusahaan tidak akan berhasil melakukan inovasi dan meraih kesuksesan jika melakukan market secara sendirian.
Perkataan me-market-kan karyawan bukan berarti memanipulasi karyawan. Maksudnya adalah perusahaan mampu memahami keadaan karyawan dan kebutuhan mereka sehingga karyawan bangga terhadap perusahaan mereka.

Hasil gambar untuk employee and company

Storytelling in marketing
Marketing itu lebih dari sekedar percakapan apa yang membentuk image perusahaan dan barnd nya. Misalnya penggunaan twitter. Twitter tidak hanya sekadar membuat status namun juga dapat menemukan keyword dan akan banyak status yang muncul saat keyword diketik. Hal tersebut berarti bahwa jika ada mention perusahaan dan partnernya, mereka harus menyadari bahwa mereka sedang dibicarakan. 

Hasil gambar untuk mention twitter

Percakapan dan storytelling sangat penting adanya. Akan ada cerita buruk tentang perusahaan, dan cerita yang baik pula. Jika ada cerita yang buruk, hal tersebut dapat bermanfaat sebagai masukan kepada perusahaan untuk meningkatkan tingkat kepuasan konsumen dan memperbaiki marketing yang ada agar perusahaan bisa lebih baik lagi.

Social Networks
Media sosial saat ini membentuk suatu revolusi dalam marketing modern dan tidak ada perusahaan yang menginginkan kualitas kerja yang buruk. Suatu perusahaan tidak terlalu suka memindahkan budget promosi ke media sosial, hal tersebut dianggap sebagai suatu kesalahan karena mengiklankan di TV jauh lebih bergengsi. 

Hasil gambar untuk iklan tv

Perusahaan masih menggunakan media tradisional seperti iklan di TV dari 10% budget promosi yang ada. Ada perusahaan yang menganggarkan 50% dari budget promosi ke media sosial dan hal tersebut merupakan kesalahan. Karena perusahaan harus belajar mana yang lebih efektif sebagai media promosi pertama kalinya. Perusahaan yang melakukan promosi ke media sosial harus menampilkan kehadiran atau presence mereka di target konsumen yang ada.
Contoh perusahaan yang menggunakan media sosial untuk meningkatkan jumlah konsumen adalah Coca Cola. Coca Cola mempunyai page di facebook yang menjabarkan sejarah produk, memberikan kesempatan bagi calon konsumen untuk mengomentari produk, dan berbagi cerita antar konsumen. Kegiatan tersebut akan menarik minat orang untuk membaca dan mengunjungi page facebook tersebut.

Hasil gambar untuk coca cola facebook

0 komentar:

Posting Komentar