Welcome to my blog!

This is my lecture materials in Industrial Engineering. Please feel free and enjoy to read :)

Sustainable Manufacturing

World needs your help for a better future!

Marketing Management

We know that marketing fullfill our life and our needs.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 23 November 2016

Company Case: Starbucks, Las Vegas, Samsung

Company Case
Starbucks: Just Who Is the Starbucks Customer?

1. Using the full spectrum of segmentation variables, describe how Starbucks initially segmented and targeted the coffee market.

Jawaban:
Starbucks melakukan segmentasi pasar berdasarkan segi demografi. Segmentasi berdasarkan segi demografi meliputi umur, jenis kelamin, jumlah keluarga, dan pendapatan. Setelah menentukan jenis segmentasi, Starbucks memilih segmen dengan cara menargetkan segmen customer tertentu yang dianggap tepat. Starbucks memilih customer yang tertarik dengan Starbucks Experience dengan ciri-ciri:
-          Mempunyai pendapatan yang besar, terpelajar, dan berasal dari kalangan profesional dari rata-rata penduduk Amerika.
-          Customer jenis kelamin perempuan dianggap lebih potensial daripada konsumen laki-laki.
-          Customer yang berumur 24 – 44 tahun.

      2. What changed first – the Starbucks customer or the Starbucks Experience? Explain your response by discussing the principles of market targeting.

Jawaban:
Perubahan terjadi pertama kali adalah dari customer Starbucks. Banyaknya store Starbucks menyebabkan Starbucks tidak menjadi tempat yang menarik dan istimewa lagi bagi customer. Starbucks menjadi lebih sering dikunjungi oleh customer baru yang dari segi pendapatan kurang makmur, kurang berpendidikan, dan kurang profesional. Perubahan customer dari customer tradisional menjadi customer baru tersebut membawa dampak perubahan yang berbeda. Customer yang baru lebih suka menikmati kopi dalam perjalanan. Oleh karena itu store Starbucks hanya merupakan lokasi untuk bertemu, membeli, dan kemudian pergi. Customer tradisional sering berkunjung untuk sekedar mengobrol dengan barista, mendengarkan musik, membaca buku, dan menghabiskan waktu sedangkan customer mempunyai frekuensi yang lebih sedikit dalam berkunjung. Customer baru pada umumnya berkunjung sekali dalam sebulan.

3.  Based on the segmentation variables, how is Starbucks now segmenting and targeting the coffee market?

Jawaban:
Segmentasi yang dilakukan oleh Starbucks setelah terjadi perubahan, antara lain:
-          Demografi
Segi demografi meliputi usia, jenis kelamin, dan pendapatan.
-          Psikografi
Segi psikografi meliputi gaya hidup, nilai, dan personality.
-          Geografi
Segi geografi meliputi kota, daerah, dan negara.
-          Atribut personal lainnya.

4. Will Starbucks ever return to the revenue and profit growth that it once enjoyed? Why or why not?

Jawaban:
Menurut saya Starbucks masih bisa memperoleh pendapatan dan profit seperti sebelumnya. Hal tersebut disebabkan karena Schultz mempunyai strategi segmentasi dan target market yang baru. Starbucks menerapkan tiga startegi baru yaitu Via, grocery business, dan Seattle’s Best Coffee yang membidik customer yang sebelumnya tidak diperhatikan. Tiga strategi baru tersebut memberikan pendapatan dan profit meskipun tanpa membangun sembilan store baru setiap harinya. Sekitar seperlima penjualan Starbucks yang baru berasal dari luar United States. Hal tersebut memberikan peluang baru bagi Starbucks untuk membuka store di luar United States. Adanya strategi baru tersebut menjadikan Starbucks sesuai dengan customer dari segmen yang baru sekaligus juga mengembalikan lagi esensi dari Starbucks Experience.

Company Case
Las Vegas: What’s Not Happening in Vegas

1. Given all the changes in the branding strategy for Las Vegas over the years, has the Vegas brand had a consistent meaning to consumers? Is this a benefit or a detriment to the city as it moves forward?

Jawaban:
Las Vegas mempunyai arti yang konsisten di mata customer. Las Vegas sebagai brand dapat berubah dari waktu ke waktu, namun label sebagai kota penuh dosa atau sin city terus melekat pada Las Vegas. Industri pariwisata merupakan industri terbesar dan alasan label sin city tersebut. Hal tersebut disebabkan karena Las Vegas merupakan tempat bermain untuk orang dewasa dan sarana orang dewasa untuk melarikan diri sejenak dari rutinitas yang dijalani. Apa yang memikat customer dan membuat customer kembali ke Las Vegas adalah adanya pengalaman yang bersifat nakal dan berkesan bagi customer. Saat Las Vegas mencoba untuk memperluas dan menarik keluarga sebagai customer untuk datang, LVCVA menyadari bahwa image keluarga tidak sinkron dengan pengalaman kenakalan yang identik dengan Las Vegas.  Image sin city lebih melekat kuat daripada strategi pengembangan brand yang dibuat. Customer tidak dapat mengganti pandangan mengenai sin city menjadi destinasi liburan keluarga. Meskipun LVCVA membangun roller coaster dan wahana waterpark kelas dunia, brand image mengenai Las Vegas tetap konsisten bahwa Las Vegas adalah tempat untuk orang dewasa.
Hal tersebut merupakan suatu keuntungan karena Las Vegas tidak hanya sebuah kota tetapi juga nama suatu brand dan ketika mendengar kata “Las Vegas”, semua orang mengetahui seperti apa kota tersebut tanpa harus pergi kesana. Namun, Las Vegas dapat menjadi suatu kelemahan karena Las Vegas tidak dapat memberikan pengalaman pariwisata atau liburan bersama keluarga.  Secara umum arti Las Vegas merupakan suatu keuntungan karena Las Vegas merupakan brand yang mewah dan disukai karena pengalaman di Las Vegas selalu berkesan. Hal tersebut dibuktikan dengan slogan “Only Vegas: What happens here, stays here”.

2. What is Las Vegas selling? What are visitors really buying? Discuss these questions in terms of the core benefit, actual product, and augmented product levels.

Jawaban:
Las Vegas menjual pengalaman liburan yang berkesan dan memberikan pengaturan konvensi bisnis yang profesional.
-          Bagi orang yang mencoba pengalaman liburan, core benefit yang didapat adalah Las Vegas memberikan kombinasi dari kepuasan, belanja, judi, dan hiburan dewasa dalam satu tempat. Banyak orang pergi ke Las Vegas hanya karena mereka tidak mempunyai akses jasa yang sama seperti di Las Vegas. Actual products yang dijual oleh Las Vegas adalah jasa perhotelan, pertunjukan, event, tour, restoran, tempat belanja, spa, kehidupan malam, casino, dan lain-lain.
-          Bagi orang yang pergi ke Las Vegas untuk bisnis, core benefit yang didapat adalah Las Vegas mempunyai banyak konvensi bisnis yang atraktif. Actual products yang dijual adalah fasilitas meeting, convention centers, dan hotel meeting room.
Augmented product level meliputi delivery and credit, product support, warranty, dan after-sale service. Las Vegas memberikan augmented product seperti hotel delivery services.

3. Will the most recent efforts by the LVCVA continue to work? Why or why not?

Jawaban:
Usaha yang dilakukan LVCVA dengan kembali pada inti brand message menunjukkan hasil yang bagus. Brand message seperti “what happens here, stays here” dan “Vegas Bound” membuat jumlah pengunjung pada tahun 2010 meningkat sebesar 3% dari tahun sebelumnya. Brand message tersebut mempunyai kekuatan yang menjelaskan bahwa orang-orang menginginkan kegiatan travelling, ingin libur sejenak dari rutinitas, dan Las Vegas merupakan solusi yang tepat.

4. What recommendations would you make to LVCVA managers for Las Vegas future?

Jawaban:
-          Las Vegas harus terus menyajikan hiburan dan fasilitas yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
-          Promosi dan iklan baik secara internasional dan nasional sangat penting untuk dilakukan untuk membangun brand awareness yang lebih kuat. LVCVA dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk promosi dan iklan. Misalnya social media untuk menarik minat orang atau eksekutif muda. Selain itu public relations juga perlu dimanfaatkan untuk memaksimalkan komunikasi dengan loyal customer dan asosiasi bisnis yang datang berkunjung.
-          Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan oleh LVCVA. Pada hotel atau kondominium yang ada dilengkapi dengan internet untuk mengakses kemudahan selama berlibur di Las Vegas seperti informasi lokasi berbagai tempat hiburan sebagai guide untuk turis, dan pemesanan transportasi untuk bepergian selama di Las Vegas.
-          MGM City Center merupakan proyek mewah di kota yang kecil dengan fasilitas empat hotel mewah, dua condo towers, dan shopping center. Proyek tersebut cukup berisiko karena menghabiskan biaya yang mahal. Namun MGM dapat memberikan penawaran kepada customer untuk merasakan pengalaman yang baru di Las Vegas.

Company Case
Samsung: From Gallop to Run

1. How was Samsung able to go from copycat brand to product leader?

Jawaban:
Terdapat tiga faktor yang membuat Samsung menjadi product leader. Tiga faktor tersebut berasal dari Lee Kun-Hee yang membawa strategi bernama New Management. Berdasarkan strategi tersebut, Lee menginginkan agar Samsung menjadi brand besar yang dapat mengalahkan Sony yang saat ini merupakan perusahaan elektronik terbesar di dunia. Ketiga faktor tersebut adalah:
-          New Product Development
Strategi ini dilakukan dengan cara merekrut desainer muda yang mampu membuat produk baru yang tidak membosankan, halus, tebal dan cantik. Produk tersebut ditargetkan kepada high-end users. Samsung berkonsentrasi pada pengembangan produk baru, peningkatan produk, modifikasi produk, dan menciptakan brand baru.
-          Product Test Marketing
Pada strategi ini, semua produk Samsung harus melalui “Wow!” test. Apabila terdapat produk yang tidak mendapatkan nilai yang “Wow!”, maka produk tersebut harus kembali ke studio desain.
-          Positioning and Commercialization
Pembuatan produk Samsung juga memperhatikan program marketing seperti strategi targeting dan positioning, advertising, branding, kemasan, harga, dan budget. Strategi pengembangan desain yang stylish dan produk baru yang inovatif juga diikuti dengan perubahan distribusi agar seimbang. Samsung membangun hubungan yang kuat dengan retailer handal seperti Best Buy dan Circuit City. Oleh karena itu produk Samsung bukan tergolong produk murah lagi.

      2.      Is Samsung’s product development process customer centered? Team based? Systematic?

Jawaban:
Proses pengembangan produk Samsung melibatkan tiga aspek yang berbeda, yaitu:
-          Penggunaan Samsung untuk proses pengembangan produk customer
a.       Pada tahun 2009, pendapatan Samsung mencapai $117 billion dengan profit $8.3 billion. Hal tersebut menunjukkan bahwa customer puas dengan produk Samsung.
b.      Produk Samsung yaitu Samsung Luxia TV dengan ukuran 55 inch dan berat 49 pounds memudahkan customer dalam mengatur produk tersebut di tempat yang diinginkan. Samsung Luxia TV merupakan produk high end yang berhasil memuaskan customer.
-          Penggunaan Samsung untuk proses pengembangan produk oleh tim produksi
a.       Samsung merekrut tim baru yang berisikan desainer muda yang kreatif dalam menghasilkan suatu produk.
b.      Samsung menggunakan “Wow!” test sebagai tolak ukur keinginan customer mengenai produk yang dibuat.
c.       Samsung menggunakan strategi top to bottom yang mengkombinasikan pendekatan customer centered dengan tim yang menghasilkan produk yang kompetitif di pasar.
-          Penggunaan Samsung untuk proses pengembangan produk yang sistematis
Proses pengembangan produk sebaiknya berjalan sistematis karena dapat membantu dalam pembuatan ide yang lebih inovatif.

      3.      Based on the PLC, what challenges does Samsung face in managing its high-tech products?

Jawaban:
Setelah meraih tujuan dan sukses selama 17 tahun, Lee mengaku bahwa produk Samsung dapat berubah menjadi kuno bagi pasaran pada waktu 10 tahun mendatang. Oleh karena itu, product life cycle (PLC) Samsung relatif pendek sehingga Lee merancang strategi baru yaitu Mabuljungje yang artinya horse that does not stop. Berikut merupakan PLC dari Samsung:
-          Tahap I (Product Development)
Samsung mengeluarkan banyak uang dalam menginvestasikan produk barunya. Hal tersebut disebabkan karena jika produk baru mengalami kegagalan dalam “Wow!” test, maka produk baru tersebut harus dikembalikan ke studio desain untuk diperbaiki. Oleh karena itu, banyak biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan produk sehingga biaya investasi perusahaan terhadap suatu produk sangat tinggi.
-          Tahap II (Product Introduction)
Pengenalan produk baru melalui iklan merupakan hal yang wajib dan penting dilakukan oleh Samsung. Hal tersebut disebabkan karena iklan dapat memberi info kepada masyarakat mengenai teknologi terbaru yang ada pada produk Samsung.
-          Tahap III (Growth Stage)
Perusahaan Samsung tumbuh dan berkembang dalam mencapai tujuannya serta terus berinovasi mulai tahun 1993 hingga saat ini. Saat ini Samsung telah menjadi perusahaan elektronik terbesar di dunia. Samsung berhasil menjadi produsen TV terbesar nomor pertama dan produsen handphone nomor dua di dunia.
-          Tahap IV (Maturity Stage)
Maturity stage ditandai dengan penjualan yang konstan dan peningkatan profit. Samsung terus menciptakan inovasi di setiap kategori produk yang berawal mula dari dumbphone menjadi smartphone. Sebagai contoh, produksi Samsung bagian smartphone mempunyai tujuan untuk memperoleh market share dua kali lebih besar dari sebelumnya yaitu dari 5% menjadi 10% dengan meluncurkan Samsung Galaxy S. Setelah diluncurkan, Galaxy S sangat sukses dan bersaing di pasaran sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa Samsung memperoleh profit yang besar dari penjualan Galaxy S.
-          Tahap V (Decline Stage)
Samsung mempunyai risiko kehilangan market share apabila Samsung tidak melakukan pemeriksaan pada model bisnisnya. Hal tersebut disebabkan karena anggaran investasi Samsung sangat besar yaitu mencapai $23 billion yang setara dengan kombinasi investasi dari Sony, IBM, dan Intel. Anggaran investasi tersebut cukup berisiko karena produk Samsung tidak dapat selalu diklaim dapat digantikan dengan produk baru apabila produk sebelumnya sudah kuno.

    4.      Will Samsung likely achieve its goals in markets where it does not dominate, such as smartphones? Why or why not?

Jawaban:

Menurut saya, Samsung dapat memperoleh keuntungan yang signifikan di pasaran meskipun Samsung sedang tidak mendominasi pasar. Hal tersebut disebabkan karena peningkatan market share di bidang perusahaan elektronik juga bergantung pada perencanaan perusahaan dan pemikiran yang inovatif. Pada studi kasus tersebut, Samsung sedang merencanakan untuk merilis tablet dan app store seperti Apple. App store tersebut dapat memberikan hak bagi Samsung untuk memperoleh keuntungan dari iklan dan aplikasi yang ada dalam app store miliknya. Selain itu, Samsung tidak mudah kehilangan dominasi pasar melalui strategi Mabuljungje. Sebagai contoh, produk smartphone Galaxy S yang terus mempunyai seri terbaru selalu menarik perhatian masyarakat. Sejak seri pertama Samsung Galaxy S, Samsung telah memperoleh pelanggan yang loyal terhadap seri tersebut karena produk tersebut dilengkapi dengan fitur yang canggih dan terbaru.

Exercise Sustainable (4.1, 4.3, 4.4)

Exercise 4.1: Energy and CO2 Balance of a Gold Ring


Jawaban:
Life Cycle Stage
Process
Unit
Energy (MJ/unit)
CO2 (kg/unit)
Reference Flow (unit/FU)
Energy (MJ/FU)
CO2 (kg/FU)
Raw Materials Extraction
Gold
kg
269000
16500
0,006
1614
99
Fabrication
Electricity
kWh
10,71
0,66
0,012
0,12852
0,00792
Transport
By airplane
ton-km
16,23
1,06
0,06
0,9738
0,0636
Elimination
Landfill
kg
0,2
0,01
0,006
0,0012
0,00006
Total





1615,104
99,07158




Exercise 4.3: Hand-Dryer: Energy and CO2 Balance










Jawaban:
No. 1-3
Hand Dryer
Life Cycle Stage
Process (unit)
Quantity per FU (unit per FU)
Energy per Unit (MJ/unit)
Energy
per FU (MJ/FU)
Emissions per Unit (kgCO2/
unit)
Emissions
per FU
(kgCO2/
FU)
Check (gCO2/MJ)
Materials







     Iron
kg
8
64,3
514,4
3,9
31,2
60,65318
     Steel
kg
4
24,6
98,4
1,51
6,04
61,38211
Fabrication
     Cast Iron
-
-
Transport
ton-km
1,2
3,7
4,44
0,215
0,258
58,10810
Use
kWh
5475
12,4
67890
0,703
3848,925
56,69354
Elimination
     Steel landfilled
kg
4
0,204
0,816
0,007
0,028
34,31372
Avoided energy
-
-
Total
68508,056
3886,451

Paper Towel
Life Cycle Stage
Process (unit)
Quantity per FU (unit per FU)
Energy per Unit (MJ/unit)
Energy per FU (MJ/FU)
Emissions per Unit (kgCO2/
unit)
Emissions per FU (kgCO2/
FU)
Check (gCO2/MJ)
Materials







     PP (plastic)
kg
6
97,5
585
3,11
18,66
31,8974
Fabrication
-
-
Transport
ton-km
0,6
3,7
2,22
0,215
0,129
58,1081
Use
     Paper
kg
1960,05
17,2
33712,86
0,86
1685,643
50
Elimination
     Paper landfilled
kg
1960,05
0,447
876,14235
0,015
29,40075
33,557
     PP landfilled
kg
6
0,33
1,98
0,03
0,18
90,9090
Avoided energy
-
-
Total
35176,222
1733,832

Life Cycle Stage
Process (unit)
Quantity per FU (unit per FU)
Energy per Unit (MJ/unit)
Energy per FU (MJ/FU)
Emissions per Unit (kgCO2/
unit)
Emissions per FU (kgCO2/
FU)
Check (gCO2/
MJ)
Materials
     PP (plastic)
kg
6
97,5
585
3,11
18,66
31,89743
Fabrication
-
-
Transport
ton-km
0,6
3,7
2,22
0,215
0,129
58,10810
Use
     Paper
kg
1960,05
17,2
33712,86
0,86
1685,643
50
Elimination
Incinerated Paper
kg
1960,05
0,292
572,3346
0,018
35,2809
61,64383
     PP landfilled
kg
6
0,33
1,98
0,03
0,18
90,90909
Avoided energy
Incinerated Paper
kg
1960,05
-3,6
-7056,18
Total
27818,214
1739,892

Perbandingan hasil check dengan figure 4.2:
- Truck untuk transportasi hand dryer dan paper towel masing-masing menghasilkan rasio sebesar 58,1081 gCO2/MJ. Sedangkan rasio untuk transportasi pada figure 4.2 adalah 55-70 gCO2/MJ. Oleh karena itu energi yang digunakan dan emisi yang dikeluarkan truck transportasi hand dryer dan paper towel berada dalam standar yang ditentukan  figure 4.2.
- Produksi plastik untuk paper towel menghasilkan rasio sebesar 31,8974 gCO2/MJ. Sedangkan rasio untuk produksi plastik pada figure 4.2 sebesar 30 gCO2/MJ. Hal tersebut berarti bahwa emisi CO2 yang dikeluarkan saat produksi plastik untuk paper towel lebih tinggi dari standar yang ditetapkan. Oleh karena itu, produksi plastik untuk paper towel dianggap lebih buruk dari standar yang terdapat dalam figure 4.2.
- Kegiatan landfill plastik pada paper towel menghasilkan nilai sebesar 90,909 gCO2/MJ. Sedangkan rasio nilai untuk landfill plastik sebesar 60 gCO2/MJ. Hal tersebut berarti bahwa emisi CO2 yang dikeluarkan saat landfill plastik pada paper towel lebih tinggi dari standar yang ditetapkan.  Oleh karena itu, kegiatan landfill yang dilakukan pada siklus paper towel dianggap lebih buruk dari standar yang terdapat dalam figure 4.2.

No. 4
Skenario yang terbaik dalam penggunaan energi dan emisi yang dihasilkan adalah skenario pengeringan tangan menggunakan paper towel dengan metode eliminasi pembakaran paper. Hal tersebut disebabkan karena skenario tersebut mempunyai total perhitungan penggunaan energi dan emisi CO2 yang paling kecil dibandingkan dengan skenario lainnya.
Stage yang paling penting dalam life cycle tersebut adalah  stage use. Penggunaan energi dan pengeluaran emisi pada setiap stage use ketiga skenario tersebut menghasilkan nilai yang paling besar. Oleh karena itu, stage use merupakan stage yang paling banyak memberikan dampak emisi CO2 ke lingkungan. Selain itu, stage use merupakan stage yang penting karena emisi yang dihasilkan pada stage ini dapat dikurangi dengan mengurangi penggunaan (use) hand dryer. Hal tersebut disebabkan karena hand dryer saat digunakan membutuhkan energi yang besar dibandingkan paper towel dan menghasilkan emisi CO2 yang besar pula.

Exercise 4.4: Hand-Dryer: Input-Output Approach



Jawaban:
Hand Dryer
Life Cycle Stage
Process (unit)
Cost per FU (US$/FU)
Energy per $ (MJ/$)
Energy per FU (MJ/FU)
Emissions per $ (kgCO2/
$)
Emissions per FU (kgCO2/
FU)
Check (gCO2/MJ)
Materials
kg






Fabrication
unit
350
44
15400
3
1050
68,1818182
Use
kWh
54,75
93
5091,75
9,9
542,025
106,451613
Elimination
kg
Total
20491,75
1592,025

Paper Towel
Life Cycle Stage
Process (unit)
Cost per FU (US$/FU)
Energy per $ (MJ/$)
Energy per FU (MJ/FU)
Emissions per $ (kgCO2/$)
Emissions per FU (kgCO2/
FU)
Check (gCO2/MJ)
Materials
kg






Fabrication
unit
50
23
1150
1
50
43,4782609
Use
unit
5475
15
82125
0,95
5201,25
63,3333333
Elimination
unit





Total
83275
5251,25